beranda

Selasa, 10 Agustus 2010

Danau Bercahaya - Danau Kaco

Danau yang bercahaya ini terletak di Provinsi Jambi, tepatnya di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), danau ini memiliki luas 30x30 meter, namun kedalaman danau ini masih menjadi misteri sampai pada saat ini. Pesona danau ini tidak hanya sampai disitu saja, meskipun danau ini belum dapat dipastikan kedalamanya, namun pengunjung yang datang bisa takjub karena pengunjung dapat melihat dasar danau dengan sangat jelas dan menakjubkan. Ini karena warna air yang bening yang juga tempat hidup berbagai macam jenis ikan dan makhluk hidup lainya. Anehnya lagi, ikan-ikan yang ada di danau ini hanya dapat ditangkap dengan cara pancing, beberapa penduduk setempat beruasaha menangkap ikan dengan menggunakan jaring, namun hasilnya nihil. Juga dipercaya ikan yang didapat tergantung dengan niat baik si pemancing, dan hasil tangkapanya pun tergantung dari niat si pemancing, misal sang pemancing berniat memancing untuk mendapatkan 5 ekor ikan, maka hasilnya pun akan sama dengan apa yang dia inginkan yaitu 5 ekor ikan saja.

Selain itu, Danau Kaco juga mengeluarkan cahaya yang terang, terutama pada saat bulan purnama. "Jika berkemah di Danau Kaco, apalagi saat bulan purnama, maka pengunjung tidak membutuhkan penerangan karena air danau mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Jika dilihat dari kejauhan, cahayanya terlihat seperti lampu yang diarahkan ke langit," ujar Sofa - pecinta alam yang pernah mengunjungi Danau Kaco ini. Lihat saja bagaimana penampakan Danau yang mempesona ini : 

Menakjubkan bukan ?? tak heran jika kondisi kejernihan air danau seperti ini, disaat bulan purnama pastinya akan memancarkan cahaya yang menakjubkan bukan? 

Cerita Rakyat, (sumber travel.kompas.com)
Menurut kepercayaan warga setempat, cahaya yang dikeluarkan dari dasar Danau Kaco merupakan cahaya intan yang tersimpan di dasar air. Intan tersebut dulunya disimpan oleh Raja Gagak, yang berkuasa saat itu.

  
"Menurut cerita sesepuh desa, intan yang disimpan Raja Gagak di dasar Danau Kaco adalah intan dan emas titipan yang merupakan ikatan janji pangeran-pangeran yang ingin melamar putri Raja Gagak yang bernama Putri Napal Melintang. Semua lamaran anak raja yang ada di Kerinci diterima Raja Gagak, akhirnya ia kebingungan menerima yang mana," jelas warga Kecamatan Gunung Raya, Jon Hendri.

Putri Napal Melintang sendiri, kata Jon Hendri, dikenal memiliki wajah yang sangat cantik sehingga ia disukai oleh pemuda yang ada pada zaman itu. Bahkan, karena kecantikannya ia juga dicintai ayahnya sendiri. "Raja Gagak membawa lari putrinya beserta perhiasan emas dan intan yang dititipkan oleh para pangeran sebagai tanda janji, dan menyimpan emas dan intan tersebut di dasar danau," tambah Jon.
  
Sampai saat ini, kata Jon Hendri, warga Kecamatan Gunung Raya, masih mempercayai intan tersebut masih tersimpan di dasar danau. Beberapa tahun lalu, sempat ada warga yang ingin mencoba mengeringkan air Danau Kaco, namun nasib naas dialami warga itu. Ia meninggal karena sakit yang tak kunjung sembuh.
  
"Percobaan pengambilan intan di dasar Danau Kaco ini telah menbuat pria bernama Lisyuar Yusuf, warga Koto Payang, meninggal dunia. Sejak itu tidak ada lagi warga yang berani mengganggu intan yang ada di dasar danau," sebut Jon Hendri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar