beranda

Jumat, 27 Agustus 2010

Ancaman Bom "BioGas" di Bawah Tanah Jakarta

Ledakan gas di delapan titik di Cikini, Jakarta Pusat, kemarin diduga kuat dipicu oleh biogas yang berasal dari tumpukan sampah luar biasa besar di saluran air di bawah jalan-jalan Jakarta. 

"Biogas itu berasal dari akumulasi sampah. Di dalam gorong-gorong itu banyak sekali sampah. Gorong-gorong itu tidak pernah dibersihkan," kata Kepala Bidang Hukum dan Humas Perusahaan Gas Negara (PGN) Strategic Business Unit I, Rachmat Hutama, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com.

Menurut Rachmat, kemungkinan besar di dalam gorong-gorong Cikini, Jakarta terdapat tumpukan sampah yang padat dan menjadi salah satu pemicu ledakan beruntun kemarin.
Sampah-sampah yang terakumulasi  sekian lama itu secara alamiah terurai menjadi biogas. Dan apapun jenis gasnya, itu tetap berbahaya. Gas dari sampah itu memenuhi ruang dalam gorong-gorong yang tertutup dan mampat. Volume gas akan terus bertambah seiring kian mampatnya sampah di situ. Ketika kondisinya sudah sangat sesak dan padat, gas akan mencari celah sekecil apapun untuk keluar.

"Sesuai sifatnya, berat jenis gas itu lebih ringan dari udara, maka dia akan lari dan masuk ke kolom udara. Mungkin, di sela gorong-gorong itu ada celah sempit yang menyebabkan gas itu melesat ke keluar," kata Rachmat.

Ledakan dan percikan api bisa dipicu berbagai hal, antara lain gesekan sampah dan zat lain di dalam gorong-gorong. Biogas juga bisa memicu percikan api bila tercampur oksigen.

Selain itu, bila gas itu bocor keluar dari gorong-gorong, sementara ada yang membuang puntung rokok sembarangan, maka ...bum! Niscaya, ledakan tak bisa dihindari.

"Kami sempat mendengar kesaksian ada yang melihat percikan api sebelum ledakan di Cikini," kata Rachmat.

Potensi Ledakan
Hal senada disampaikan pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna. Dia mewanti-wanti: "Bisa jadi 40 persen wilayah Jakarta kalau tidak dibenahi bisa terjadi ledakan di mana-mana," katanya kepada VIVAnews.com.
Yayat menduga gorong-gorong yang tidak pernah dipelihara dengan baik merupakan salah satu penyebabnya.

Masalah bisa kian gawat bila gorong-gorong itu berdekatan dengan lokasi rawan ledakan. Di Cikini, misalnya, lokasi ledakan hanya berselang beberapa meter saja dari pom bensin. "Nyaris," kata Yayat.

Yayat mengambil contoh berbagai ledakan biogas yang terjadi di beberapa Tempat Pembuangan Sampah Akhir di daerah. "Kejadian yang sama terjadi di Leuwi Gajah dan Pulo Gebang," kata dia.
Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari aktivitas anaerobik atau fermentasi bahan-bahan organik. Pemasok biogas di antaranya adalah kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, dan sampah organik yang bisa diuraikan dalam kondisi anaerobik. Bisa dikatakan, di mana ada biogas di situ ada tumpukan sampah. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbondioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.

 Written by Vivanews.com Thursday, 26 August 2010 09:24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar